Aktivitas kita setiap hari senantiasa berkaitan dengan aktivitas hari sebelumnya. berbagai informasi yang kita terima senantiasa bertambah setiap hari. upaya untuk memunculkan kembali informasi yang sudah diterima senantiasa terkait dengan kerja memori dalam otak. (Walgito, 1997). Para ahli pada umumnya memandang memori dalam 3 tahapan atau proses, yaitu memasukan pesan dalam ingatan, menyimpan pesan yang sudah masuk atau storage, dan, memuculkan kembali informasi tersebut atau retriefal (Atkinson, dkk, 1997). Dengan demikian memori sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasukan, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang kita terima. Kemampuan untuk memasukan informasi sering disebut juga mencamkan, encording, atau learning. Terkait dengan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima dibedakan menjadi recall dan recognize. Recall merupakan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima tanpa diberikan stimulus yang membantu, misalnya siswa mengerjakan soal-soal essay atau menjawab pertanyaan isian. Sedangkan recognize merupakan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima dengan bantuan informasi yang tersedia, misalnya mengerjakan soal pilihan ganda, benar-salah maupun menjodohkan.
Psikologi Pendidikan
Monday, January 4, 2016
Perbedaan Pengamatan dan Persepsi dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Dari sudut pandang tertentu ketika kita mengamati, perilaku akan mempengaruhi persepsi yang terbentuk. persepsi yang ada pada seseorang akan mempengaruhi bagaimana perilaku orang tersebut. Secara umum apabila kita mengamati seseorang dari depan maka akan tampak kecantikannya, tetapi jika yang diamati bagian belakang maka kecantikan itu tidaklah tampak, demikian pula kapan kita mengamati juga akan memberikan hasil yang belum tentu sama. Dengan demikian perbedaan sudut pandang pada pengamatan akan menghasilkan perbedaan persepsi. Persepsi manusia, baik berupa persepsi positif maupun negatif akan mempengaruhi tindakan yang tampak. Tindakan positif akan muncul apabila kita mempersepsi seseorang secara positif dan sebaliknya. Sebagai contoh ketika kita mempersepsi siswa A adalah siswa yang pandai maka kita akan memperlakukan dia dengan menghargainya dan memberi kesempatan baginya untuk melakukan sesuatu. Sebaliknya apabila kita menilai siswa B adalah siswa yang lambat belajar maka kita akan memperlakukannya berbeda dengan siswa A.
Mengamati seorang anak memerlukan kehati-hatian seorang pendidik. Dari sudut pandang mana pengamatan dilakukan akan menentukan keadaan anak selanjutnya. Berbagai penelitian menunjukan bahwa kecenderungan untuk mengamati orang lain dari sudut pandang negatif atau kekurangan-kekurangannya akan berdampak buruk bagi anak. Hasil akan berbeda jika anak lebih banyak ditinjau dari sudut pandang yang positif atau kelebihannya. Penemuan Jack Canfield (dalam Deporter,1990) menujukan bahwa orang tua atau guru yang lebih tertarik memperhatikan kekurangan-kekurangan anak dan cenderung mengabaikan kelebihan atau perilaku positif anak akan mengakibatkan anak kurang dapat mengenal, menghargai maupun mengembangkan sikap dan perilaku yang positif, serta cenderung lebih peka dalam sikap dan perilaku negatif.
Mengamati seorang anak memerlukan kehati-hatian seorang pendidik. Dari sudut pandang mana pengamatan dilakukan akan menentukan keadaan anak selanjutnya. Berbagai penelitian menunjukan bahwa kecenderungan untuk mengamati orang lain dari sudut pandang negatif atau kekurangan-kekurangannya akan berdampak buruk bagi anak. Hasil akan berbeda jika anak lebih banyak ditinjau dari sudut pandang yang positif atau kelebihannya. Penemuan Jack Canfield (dalam Deporter,1990) menujukan bahwa orang tua atau guru yang lebih tertarik memperhatikan kekurangan-kekurangan anak dan cenderung mengabaikan kelebihan atau perilaku positif anak akan mengakibatkan anak kurang dapat mengenal, menghargai maupun mengembangkan sikap dan perilaku yang positif, serta cenderung lebih peka dalam sikap dan perilaku negatif.
Sunday, January 3, 2016
Pengertian Penginderaan (Sensasi) dan Persepsi
Perilaku manusia diawali dengan adanya penginderaan atau sensasi. Penginderaan atau Sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indera manusia. setelah stimulus masuk ke alat indra manusia, maka otak akan menterjemahkan stimulus tersebut. kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus tersebut dengan persepsi.Persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang masuk dalam alat indera.
Pada hakekatnya ada banyak stimulus yang ada di sekitar manusia, namun tidak semua stimulus tersebut berhasil untuk didindera. suatau stimulus akan berhasil untuk diindera karena memiliki syarat-syarat berikut :
Perbedaan hasil pengamatan atau persepsi juga dipengaruhi oleh individu atau orang yang mengamati. dilihat dari individu atau orang yang mengamati, adanya perbedaan hasil pengamati dipengaruhi oleh :Pada hakekatnya ada banyak stimulus yang ada di sekitar manusia, namun tidak semua stimulus tersebut berhasil untuk didindera. suatau stimulus akan berhasil untuk diindera karena memiliki syarat-syarat berikut :
- Ukuran stimulus yang cukup besar untuk diindera.
- alat indera kita yang sehat.
- Adanya Perhatian manusia untuk mengamati stimulus di sekitarnya.
- Pengaturan menurut sudut pandang ruang. menurut sudut pandang ini, arah suatu ruangan akan berpengaruh pada hasil pengamatan. Misalnya atas-bawah, samping kanan-samping kiri, jauh-dekat.
- Pengaturan Menurut sudut pandang waktu. Menurut sudut pandang ini, kapan suatu stimulus diamati akan mempengaruhi hasil pengamatan. Misalnya : kemari dan hari ini. lima menit pertama dan lima menit berikutnya, saat istirahat dan saat bekerja.
- Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt. menurut sudut pandang Gestalt, manusia cenderung mengamati suatu stimulus sebagai suatu kesatuan yang utuh dibandingkan melihat sesuatu yang detail. Misalnya melihat suatu bangunan, diihat sebagai suatu bangunan yang utuh dan bagus, bukan melihat suatu yang detailnya, seperti gentengnya, pintunya, ataupun dindingnya.
- Pengaturan menurut sudut pandang arti. Dalam sudut pandang ini, stimulus yang diamati dilukiskan berdasar arti bagi kita. Misalnya jika dilihat dari bangunan fisik, bangunan rumah dan tempat ibadah memiliki bangunan fisik yang sama, tetapi memiliki arti yang berbeda.
- Pengetahuan, pengalaman atau wawasan seseorang.
- Kebutuhan seseorang
- Kesenangan atau Hoby seseorang.
- Kebiasaan atau hidup sehari-hari.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses Pendidikan. Manusia yang terlibat dalam Proses Pendidikan ini adalah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam Psikologi Pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukan pada siswa, oleh karena itu dalam Psikologi Pendidikan juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama terlibat dalam proses belajar.
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukan pada siswa, oleh karena itu dalam Psikologi Pendidikan juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama terlibat dalam proses belajar.
Definisi Psikologi Pendidikan
Whiterington (1978) Mendefinisikan Psikologi Pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor kejiwaan yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
Sumadi Suryabrata (1984) Mendefinisikan Psikologi Pendidikan sebagai pengetahuan Psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
Elliot dkk (1999) Menyatakan bahwa Psikologi Pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan muncul dalam dunia pendidikan.
Dari berbagai definisi tersebut diatas menyimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori Psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam Psikologi Pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pembelajaran. Didalamnya terkait berbagai tingkah laku yang perlu dimunculkan ketika guru mengajar dan bagaimana siswa belajar.
Sumadi Suryabrata (1984) Mendefinisikan Psikologi Pendidikan sebagai pengetahuan Psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan.
Elliot dkk (1999) Menyatakan bahwa Psikologi Pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan muncul dalam dunia pendidikan.
Dari berbagai definisi tersebut diatas menyimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori Psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam Psikologi Pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam proses pembelajaran. Didalamnya terkait berbagai tingkah laku yang perlu dimunculkan ketika guru mengajar dan bagaimana siswa belajar.
Definisi Pendidikan
Pendidikan Berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. dalam kamus besar bahasa Indonesia (1991) Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) Menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sahaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) Menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sahaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Definisi Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani
Psycologi yang merupakan gabungan dari kata psyce dan logos.Psyche berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu
jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu
merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak
dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam
beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan
istilah psikis. Beberapa ahli mempelajari jiwa atau psikis manusia dari
gejala-gejala yang diakibatkan oleh keberadaan psikis tersebut. Dimyati Mahmud
( 1989) menjelaskan bahwa manusia amenghayati
kehidupan kejiwaan berupa kegiatan berpikir, berfantasi, mengingat,
sugestif, sedih dan senang, berkemauan dan sebagainya.
Gejala jiwa
pada manusia dibedakan menjadi gejala pengenalan ( kognisi) gejala perasaan (afeksi)
gejala kehendak ( konasi) dan gejala campuran ( psikomotorik). Gejala
pengenalan atau kognisi mertupakan suatu proses atau upaya manusia dalam
mengenal berbagai macam stimulus atau
informasi yang masuk ke dalam alat inderanya., menyimpan menghubung-hubungkan,
menganalisis, dan memecahkan suatu masalah berdasar stimulus atau informasi
tersebut. termasuk ke dalam gejala pengenalan adalahj penginderaan dan
persepsi, asosisasi memori berfikir intelegensi. Gejala afeksi atatu perasaan
adalah kemmampuan untuk merasakan suatau stimulus yang kita terima, termasuk di
dalamnya adalah perasaan sedih, senang, bosan, marahh, bencii, cinta dan lain
sebagainya. Afeksi atau perasaan manusia yang dap kuat sering disebut pula
dengan emosi. Gejala psikomorik atau campuran merupakan gabungan dari gejala
kognitif dan afektif yang memunculkan
suatu gerakan atau tingkah laku tertentiu. Contoh bentuk gejala ini adalah belajar, sugesti, kelelahan, kepribadian dan
berbagai bentuk aktivitas yang melibatkan gerakan motorik, misalnya membaca,
berjalan-jalan dan makan.
Ensiklopedia Nasional Indonesia jilid 13 ( 1990)
menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan
binatang, baik yang dapat dilihat secara langsung maupun tidak dapat dilihat
secara langsung. Dakir ( 1993)
menyatakan bahwa psikologi membahas tingkah laku manusia dalam huibuingannya
dengan lingkungannya. Muhhibin Syah ( 2001) menyimpulkan bahwa psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada
manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya denhgan
lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersfat psikomotor
yang meliputi perbuatan bicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya. Ang
mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam
hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
bersifat psikomotor yang meliputi
perbuatan bicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan
lingkunganya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun
tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Pada
hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan
dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur
kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu
psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam
beberapa bidang, yaitu
1.
Psikologi
perkembangan yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada
tiap-tiap tahap poerkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2.
Psikologi
pendidikan yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya
dengan masayarakat sekitarnya.
3.
Psikologi
industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri
dan organisasi.
4.
Psikologi
klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang seehat dan tidak sehat,
normal dan tidak normal. Dilihat dari aspek psikisnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)